Sabtu, 12 Juni 2010

PKM AntiVenom

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bisa ular secara garis besar dapat kita kategorikan dalam dua jenis, yaitu neurotoxin dan hemotoxin. Neurotoxin adalah racun yang melumpuhkan sistem pernafasan dan merusak otak korban. Adapun hemotoxin adalah racun yang merusak sel-sel hingga darah menggumpal dan berujung pada kematian. Bisa ular juga mengandung berbagai enzim berbahaya, namun bisa pula sangat berguna. Sedikitnya terdapat 20 jenis enzim pada bisa ular. Komposisi masing-masing enzim berbeda-beda, tergantung jenis ularnya.
Salah satu enzim yang terdapat dalam bisa ular adalah proteinase. Gigitan ular yang mengeluarkan bisa yang mengandung proteinase akan menyebabkan jaringan kulit dan otot si korban mati secara cepat. Enzim lain yang cukup populer ada pada bisa ular adalah cholin esterase. Enzim ini biasanya menyerang sistem saraf dan membuat otot menjadi kendur. enzim cholin esterase dapat digunakan untuk mencegah serangan jantung dan stroke.

Kaltim mempunyai keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi dari berbagai etnis dayak yang mempunyai pengetahuan tentang tumbuhan obat secara turun temurun untuk menangani kesehatan masyarakat di sekitarnya.
Setiap tumbuhan obat mempunyai kandungan metabolit sekunder yang berbeda yang berhubungan dengan perbedaan khasiatnya. Pengetahuan mengenai kandungan metabolit sekunder pada tumbuhan obat sangat penting untuk memperlihatkan khasiat suatu tumbuhan obat, selain itu juga untuk membantu dalam pemilihan metode estraksi untuk menemukan zat aktif. Salah satu cara untuk mengetahui kandungan kimia metabolit sekunder dari tumbuhan adalah dengan metode skrining fitofarmaka.

Salah satu keanekaragaman tumbuhan yg terdapat di Kaltim adalah Tabar Kedayan, yang secara empiris berkhasiat sebagai antidotum (anti racun). Diduga didalam tumbuhan Akar Tabar Kedayan terdapat senyawa kimia yang dapat menghambat enzim poteinase atau cholin esterase, Akan tetapi belum dipastikan secara ilmiah.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, diperoleh beberapa rumusan masalah dalam karya tulis ini, diantaranya:
1. Apakah akar Tabar Kedayan dapat digunakan sebagai antidotum?
2. Zat apa yang terkandung didalam akar tabar kedayan yang berkhasiat sebagai antidotum
3. Bagaimana mekanisme kerja Akar Tabar Kedayan menimbulkan efek ebagai antidotum

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pembuatan program kreatifitas mahasiswa ini adalah untuk menganalisis zat aktif Akar Tabar kedayan sebagai pengobatan tradisional yang berkhasiat sebagai antidotum, dan bagaimana reaksinya dalam menimbulkan efek antidotum.

D. Manfaat penelitian
1. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Toxikologi
2. Untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Indonesia sebagai salah satu obat tradisional



E. Gagasan Kreatif
Indonesia termasuk negara yang memiliki hutan hujan tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati salah satunya yang terdapat di Kaltim yaitu Tabar Kedayan aristolochia papillifolia, Ding Hou. Yang secara empiris oleh nenek moyang etnis suku dayak pedalaman Kaltim (Nunukan) berkhasiat sebagai anti racun, berfungsi menetralkan racun serangga, bisa ular dan segala macam gigitan binatang berbisa.
Salah satu gagasan kreatif kami adalah mengembangkan keanekaragaman hayati diNusantara dalam bidang Toxikologi untuk pengembangan pengobatan antidotum. Dilain sisi banyak obat kimia yang berkhasiat sebagai antidotum akan tetapi banyak efek samping yang ditimbulkan, guna meminimalisir efek samping dari obat kimiawi tersebut kami mengangkat tema Akar Tabar Kedayan yang berkhasiat sebagai antidotum sebagai pengobatan tradisional, selain itu untuk berpartisipasi dalam hal pengembangan obat tradisional.
Akar Tabar Kedayan yang akan disintesis adalah ekstraknya, kemudian dicari kandungan zat aktif yang terdapat didalam ekstarak tersebut yang berkhasiat sebagai antidotum. Secara klinis belum diteliti lebih lanjut tentang kandungan zat aktif apa yang terdapat didalam Akar Tabar Kedayan tersebut dan bagaimana mekanisme reaksi sehingga menimbulkan efek sebagai antidotum
Dalam kesempatan ini kami mengusulkan gagasan kreatif kami untuk menganalisa kandungan zat aktif yang terdapat didalam ekstrak tabar kedayan dan bagaimana mekanisme aksi dalam menimbulkan efek terapi sebagai antidotum, dan apabila gagasan kreatif kami ini diterima bisa dijadikan referensi untuk pengembangan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan alternative pengobatan tradisional yang berkaitan dengan antidotum lainnya.
Cara pengguanan Akar Tabar Kedayan oleh etnis suku dayak ini dengan cara mengambil sebagian kayu atau kulit dari akar kemudian dikunyah sampai halus, sebagian ditelan dan bagian lainnya dioleskan pada bekas gigitan atau sengatan hewan berbisa. Akar Tabar Kedayan ini juga dapat diguanakan untuk menetralkan minuman keras (tuak).
Untuk menjaga khasiat Akar tabar kedayan penyimpanannya harus diperhatikan diantaranya jangan disimpan sattu tempat dengan obat kimia, apabila disimpan satu tempat dengan obat kimia, maka khasiat akar tabar kedayan akan berkurang khasiatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar